Pengamat/praktisi pendidikan nasional dan sosial, Konsultan dan Narasumber pendidikan independen. Praktisi Teater. Pengamat sepak bola nasional. Menulis di media cetak sejak 1989-2019. Sekadar menjaga kesehatan jiwa (otak dan hati) serta raga, lanjut menulis di media online ini.

Mengubah Sejarah Piala Presiden, Apa yang Dicari Erick Thohir?

Kamis, 3 Juli 2025 10:32 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Erick Thohir
Iklan

Apa tujuan dan apa yang dicari oleh Erick Thohir dengan model Piala Presiden 2025 yang mengubah sejarah Piala Presiden seenaknya?

Piala Presiden 2025, diubah "sejarahnya", menjadi turnamen Erick Thohir. Enam pesertanya dipilih dengan kriteria model baru. Tiga tim memakai kiteria ketat. Dua tim luar negeri bebas kriteria, suka-sukanya Erick. Satu tim bentukan baru, maksudnya apa?

(Supartono JW.02072025)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Piala Presiden 2025 "ala" Erick Thohir tinggal hitungan hari lagi bergulir. Seiring dengan itu, di berbagai platform media sosial (medsos) masih terus berlangsung komentar dan kritik netizen dan warganet. @@Bahkan ada yang mengubah nama Piala Presiden menjadi Piala Erick Thohir. Sebab hingga kini masih banyak pertanyaan dari berbagai pihak menyoal sikap Erick yang nampak tidak wajar, semena-mena mengubah sejarah Piala Presiden seenak hatinya, maka saya tergerak menulis artikel ini.

Tidak empati, tidak lucu

Jujur, saya menyebut, Erick, selain tidak empati kepada Irak, Oman, dan UEA karena tidak ikut mengajukan protes resmi atas penunjukan Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah ronde emat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, karena nampak individualis demi kepentingan dan keuntungan diri sendiri, setali tiga uang, Jumat (13/6/2025), Erick Thohir juga membuat heboh publik sepak bola nasional, sebab menanggapi pertanyaan netizen dan warganet di media sosial (medsos) terkait candaan Persija tidak diundang ke Piala Presiden 2025.

Bahkan, Ketua Umum PSSI ini, di hadapan awak media mengungkap alasan Persija Jakarta tidak diundang jadi peserta Piala Presiden 2025 karena hanya diikuti oleh enam tim. Dua kesebelasan berasal dari luar negeri yaitu Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand). Lalu empat tim lokal adalah Persib Bandung, Dewa United, Arema FC, dan Liga Indonesia All Stars.

Tidak lucunya, menurut saya, alasan Erick dalam menentukan peserta Piala Presiden 2025, sebab Erick menyebutnya obyektif. Tetapi, Erick mungkin sengaja mau menghapus jejak dan latar belakang lahirnya Piala Presiden, tujuan, dan pesertanya siapa.

Dan, tiba-tiba, dalam Piala Presiden 2025, formatnya berubah hanya dipilih enam peserta dengan kriteria, Persib Bandung dipilih karena juara Liga 1 2024/2025, Dewa United sebagai runner up Liga 1 2024/2025, dan Arema FC sebagai juara bertahan Piala Presiden sebelumnya. Erick juga menjawab soal Persija tidak diundang Piala Presiden 2025.

"Pemilihan klub yang diundang tentu ada kriterianya. Saya berharap Persija bisa juara Piala Presiden atau juara liga biar bisa diundang. Persib dan Dewa United ranking satu dan dua," kata Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (13/6).

"Kalau Persija ranking dua pasti diundang. Bukan apa dan kenapa, tapi bagiannya adalah penilaian. Arema juara Piala Presiden sebelumnya. Itu alasannya, kami tidak ingin membedakan satu klub dengan yang lainnya," ujar Erick.

Yang saya anggap tidak lucu, Erick tidak menjelaskan kriteria mengapa ada tiga peserta lain yaitu apa kriteria sampai Oxford United (Inggris) dan Port FC (Thailand) dipilih dan ada tim baru bernama Liga Indonesia All Stars, yang publik juga tidak mendapatkan penjelasan apa kriteria pemain yang dipilih.

Namun, Erick yang menganggap publik sepak bola nasional bodoh, ada apa di balik dua tim luar negeri itu, justru publik Indonesia sangat tahu dan paham. Ini jelas hanya akal-akalan Erick.

Sejarah Piala Presiden Sikap Erick dalam Piala Presiden 2025, sangat nampak ada yang dicari oleh dirinya terkait kepentingan dan keuntungan untuk siapa. Erick pun seolah mengikuti jejak Pemerintahan Prabowo yang sedang memproses Buku Sejarah Indonesia yang baru.

Piala Presiden 2025 pun diubah seenaknya oleh Erick dengan mengenyampingkan perasaan peserta asli Piala Presiden yang seharusnya, bukan enam peserta yang dipilih sekarang. Sebab, berdasarkan catatan sejarah yang benar, seperti sudah ada jejak digitalnya diberbagai media, Piala Presiden adalah turnamen pengganti Liga Super Indonesia setelah PSSI dinyatakan terkena sanksi oleh FIFA pada bulan Mei 2015.

Kekosongan turnamen tersebut mendorong Mahaka Sports and Entertainment untuk menggagas Piala Presiden sebagai kontribusi bagi dunia sepak bola nasional.

Edisi pertama turnamen ini dimulai dengan pertandingan pembuka di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada 30 Agustus 2015.

Turnamen tersebut berakhir dengan pertandingan final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 18 Oktober 2015, yang menghasilkan Persib Bandung sebagai juara turnamen.

Setelah turnamen tahun 2015, sempat muncul wacana untuk mengadakan turnamen ini kembali pada pertengahan tahun 2016.Namun, wacana tersebut tidak terealisasi setelah Gelora Trisula Semesta menggagas turnamen satu musim berjudul Indonesia Soccer Championship.

Pada tahun 2017, PSSI yang telah terbebas dari sanksi FIFA setahun sebelumnya kembali mengagendakan gelaran Piala Presiden 2017. Turnamen tersebut dimulai pada 4 Februari 2017 dan diikuti oleh 20 klub.

Pada tahun tersebut, Mahaka Sports and Entertainment tidak lagi dilibatkan dalam penggagasan turnamen ini. Sejak saat itu, turnamen ini dilaksanakan sebagai ajang pramusim yang diikuti hampir seluruh klub peserta Liga 1, dengan beberapa edisi mengundang klub dari Liga 2.

Sampai di sini jelas bahwa pada akhirnya, Piala Presiden dipahami sebagai ajang turnamen pramusim untuk klub peserta Liga 1 plus beberapa tim Liga 2 terpilih di beberapa edisi.

Piala Presiden 2025, Piala Erick

Dengan kondisi yang ada, sebab Erick mengubah sejarah Piala Presiden peruntukannya untuk siapa dan tiba-tiba di 2025 hanya dipilih enam tim dengan kriteria baru. Bahkan dua tim dari luar negeri juga tidak ada kriterianya, tahu-tahu dua tim dari Inggris, milik siapa itu? Sudah jadi peserta. Satu tim dari Thailand, apa kriterianya. Dan, bagaimana memilih pemain untuk tim baru bernama Liga Indonesia All Stars?

Sampai di sini, tentang Piala Presiden 2025 yang sejarahnya diubah oleh Erick, apa dapat dengan mudah dimahfumi khususnya oleh Klub Liga 1 lainnya, bukan hanya Persija? Juga perwakilan yang layak dari klub Liga 2?

Luar biasa bukan, cara Erick membuat Piala Presiden 2025 yang pembukaannya akan diselenggarakan di SUGBK pada 6 Juli. Hingga Panitia sudah menyiapkan seremoni pembukaan dan penutupan Piala Presiden 2025.

Pertanyaannya, dengan enam peserta seperti itu, tiga tim pakai kriteria, dua tim tanpa kriteria, dan 1 tim bentukan baru yang kriterianya pemilihan pemainnya juga dibuat dengan versi Erick, lalu, apa tujuan dan apa yang dicari dari Piala Presiden 2025 oleh Erick yang sebenarnya?

Bagikan Artikel Ini
img-content
Supartono JW

Menulis, menjaga kesehatan jiwa (otak dan hati) serta raga.

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Olahraga

Lihat semua